Angkat Kaum Perempuan dan Marginal, 5 Mahasiswa FDKIÂ Ikuti Konferensi HAM
Lima mahasiswa FDKI yang terdiri dari 4 mahasiswa Prodi PPI dan 1 Mahasiswa BKI terpilih dalam Konferensi Pendidikan HAM Tahun 2023. Kelima Mahasiswa ini terpilih setelah sebelumnya mengirim abstrak dan bersaing dengan ratusan perwakilan lembaga baik NGO, lembaga pemerintahan dan juga instansi perguruan tinggi.
Kelima mahasiswa ini antara lain, pertama Isnun Najib, PPI 2020, dengan judul Mutual Inclusion (Gagasan Sosial Politik saling Merangkul): Strategi Peningkatan Ketahanan Mental Kelompok Marginal yang rentan tersegregasi di Masyarakat.
Kedua, Novia Alfiyanti, PPI 2020, dengan judul Pendidikan HAM sebagai Bentuk Gender Equality Membangun Karakter Humanis Mahasiswa di Lingkungan Sosial. Ketiga, Larasati, PPI 2020, dengan judul Pentingnya Public Privat Partnership antara Pemerintah dan Econusa dalam Peningkatan Pendidikan HAM Masyarakat Adat di Indonesia.
Keempat, Novia Adhimas, PPI 2022, dengan judul Paradigma HAM terkait Implikasi Pernikahan Dini Pada Masyarakat Adat. Serta kelima, Astuti Rahayu, BKI 2020, dengan judul Urgensi HAM Terhadap Kesetaraan Pendidikan pada ODHA di Kabupaten Kudus. Konferensi Pendidikan HAM sendiri di gelar secara virtual dari tanggal 16 Mei hingga 18 Mei 2023 dan dibuka langsung Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro. Turut hadir pula dalam acara ini perwakilan dari Unesco, Felisa Tibbits.
Rofiq Addiansyah, Dosen Pembimbing kelima Mahasiswa diatas mengungkapkan, "Bersyukur sekali, dari ratusan pendaftar, 5 Mahasiswa IAIN Kudus lulus seleksi. Sangat ketat sekali persaingannya, Mahasiswa harus bersaing dengan perwakilan lembaga-lembaga keren seperti Komnas HAM, BRIN, Mahkamah Konstitusi, UGM, UI, dan berbagai perwakilan lembaga prestisius lainnya. Saya terus yakinkan kepada Mahasiswa IAIN Kudus, jika mereka mau berusaha maka pasti bisa", pungkasnya.
Wakil Dekan 1 Fakultas Dakwah & Komunikasi Islam, Ahmad Zaini menuturkan jika dirinya bangga dengan prestasi mahasiswanya, "FDKI terus berkomitmen meningkatkan prestasi dan literarasi mahasiswa. Kami terus melakukan pembinaan secara terukur" ujarnya.
Dekan FDKI, Siti Malaiha Dewi turut memberi apresiasi pada mahasiswa "Menurut saya sudah tepat kiranya mahasiswa mengangkat kelompok marginal dan perempuan. kelompok marginal bagaimanapun juga harus diperjuangkan, bagi insan akademis salah satunya seperti yang dilakukan mahasiswa-mahasiswa", ujarnya.
Konferensi Pendidikan HAM sendiri merupakan acara tahunan bergengsi yang diselenggarakan Data untuk Kemanusiaan (Datum), Perkumpulan Equitas Indonesia dan Indonesia Scholar Freedom of Religion or Belief (ISFORB).